Fungsi dan Manfaat Serat Pangan

Fungsi
Manfaat
Memperbesar volume makanan tanpa meningkatkan kandungan kalori serta menimbulkan rasa kenyang
Menurunkan nafsu makan
Menyerap air dan membentuk gel kental selama proses pencernaan, memperlambat pengosongan perut dan waktu transit pencernaan, melindungi karbohidrat dari enzim pencernaan, dan memperlambat penyerapan glukosa
Menstabilkan kadar gula dalam darah
Meurunkan kadar kolesterol secara total dan kadar LDL
Mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
Mengatur gula darah
Mengurangi tingkat glukosa dan insulin bagi para pasien diabetes dan menurunkan resiko terkena diabetes
Memperlancar jalannya makanan dalam sistem pencernaan
Membantu buang air besar secara teratur
Menambah massa ukuran tinja
Dapat mencegah ataupun menyembuhkan sembelit
Menyeimbangkan pH pencernaan dan merangsang fermentasi pencernaan untuk memproduksi asam lemak yang lebih sederhana
Menurunkan risiko terkena kanker usus

sumber : tugas kuliah pribadi penulis diolah dari berbagai sumber

Serat Pangan Adalah...

Serat Pangan yaitu.....Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar
“Dinding sel tumbuhan yang tahan terhadap hidrolisis oleh enzim di dalam usus halus manusia, meliputi polisakarida tak tercerna (selulosa, hemiselulosa, oligosakarida, pektin, gum & waxes) dan lignin.” (Trowel, 1976) mendefiniskan serat pangan adalah sisa dari dinding sel tumbuhan yang tidak terhidrolisis atau tercerna oleh enzim pencernaan manusia yaitu meliputi hemiselulosa, selulosa, lignin, oligosakarida, pectin, gum, dan lapisan lilin.
“Bagian tumbuhan yang dapat dimakan atau analog karbohidrat, yang tahan terhadap pencernaan dan absorpsi di dalam usus halus manusia dan mengalami fermentasi sebagian atau seluruhnya di dalam usus besar. SP meliputi polisakarida, karbohidrat analog, oligosakarida, lignin dan bahan terkait dengan dinding sel tanaman (waxes, cutin, suberin). SP memberikan efek fisiologis menguntungkan meliputi laksasi, dan atau mengatur kolesterol darah, dan atau mengatur glukosa darah.” (AACC, 2001).Berdasarkan sifat kelarutannya serat pangan dibedakan menjadi serat larut (soluble fibre) dan serat tidak larut (insoluble fibre) yang ternyata juga memiliki perbedaan dalam sifat fisiologisnya. Secara kimiawi serat tidak larut terutama terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, sedang serat larut terdiri dari pektin dan polisakarida lain misalnya gum (BNF, 1990). Kedua jenis serat ini memiliki sifat yang berbeda serta memberikan efek fisiologis yang berbeda pula (Marsono, 1995).Sedangkan Meyer (2004) mendefinisikan serat sebagai bagian integral dari bahan pangan yang dikonsumsi sehari-hari dengan sumber utama dari tanaman, sayur-sayuran, sereal, buah-buahan, kacang-kacangan, dsb. Berdasarkan kelarutannya serat pangan terbagi menjadi dua yaitu serat pangan yang terlarut dan tidak terlarut. Serat pangan terlarut meliputipektin, beta glukan, galaktomanan, gum, serta beberapa oligosakarida yang tidak tercerna termasuk inulin didalamnya, sedangkan serat tidak larut meliputi lignin, selulosa, dan hemiselulosa.

bersumber dari : tugas kuliah pribadi penulis